Langsung ke konten utama

Ragam Gerak Tari Gambiranom dan Tari Dolalak

Tari Gambir Anom



Tari gambir anom - Gemulai gerakan penari tari gambir anom jawa tengah ini seakan menghipnotis tiap penonton yang menyaksikan pertunjukan kesenian tersebut. Tarian yang berasal dari Surakarta ini memiliki banyak sekali keunikan mulai dari sejarah, kostum, hingga alat musik pengiringnya. Referensi ini barang kali bisa teman-teman gunakan dalam membuat artikel maupun makalah terkait dengan judul di atas. Selanjutnya di bawah ini akan kami sampaikan materi selengkapnya.
Advertisement

Jika kita pernah menyaksikan tarian klasik dari Surakarta ini tentu akan kita ketahui berbagai macam keunikan nya. Sejarah dari tari gambir memang tidak banyak diulas oleh para seniman, namun demikian disinyalir kesenian yang mempertunjukan keindahan gerak berirama ini telah ada pada masa Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarata.
gambar-tari-gambir-anom-jawa-tengah
 
Menurut wikipedia Pada masa lalu tarian ini termasuk tarian yang dipertunjukan di dalam keraton sebagai salah satu sambutan bagi tamu agung yang diperankan oleh seorang laki-laki. Hal ini tentu tidak dapat dilepaskan dari cerita yang dikisahkan dalam gerakan tari tersebut.

Adapun kisah cerita yang dibawakan dalam tarian ini yakni tentang tokoh irawan yang merupakan putra arjuna dan tengah jatuh cinta pada lawan jenisnya. Keunikan gerakan juga dapat kita lihat dengan jelas, dimana tarian ini selain memamerkan gerakan yang gemulai juga sedikit banyak memperlihatkan gerakan pantonim seperti berdandan, bingung dan lain sebagainya.

 
Meskipun pada awalnya tarian ini dibawakan oleh seorang penari laki-laki secara tunggal, namun dalam perkembangannya saat ini tak jarang penari tari gambir diperankan oleh seorang perempuan.

Ketika tarian ini dipertunjukkan dalam sebuah acara penghormatan biasanya penari akan mengalungkan sampur yang menjadi propertinya pada tamu agung tersebut, hal ini menandakan penari mengajak tamu kehormatan tersebut untuk ikut menari bersamanya.
Kesimpulan
Sejarah gari gambir anom telah dikenal oleh masyarakat pada masa kesultanan Surakarta, kisah yang dibawakan dalam tarian ini merupakan sebuah kisah seorang tokoh pewayangan yakni Irawan putra Arjuna. Keunikan gerakan dapat kita lihat dari gerakan berdandan atau bersolek, bercermin hingga gerakan mondar-mandir seolah menggambarkan jika seseorang tengah jatuh cinta.







Tari Dolalak

Properti yang dikenakan oleh penari juga tergolong unik yaitu berupa kostum layaknya tokoh pewayangan ditambah dengan sebuah sampur sebagai propertinya.

Selain sebagai media hiburan, secara tidak langsung tari klasik dari Jawa Tengah ini memiliki fungsi sebagai sebuah nasehat bagi para pemuda dalam menghadapi masa remajanya dimana mulai merasa jatuh cintaTarian ini adalah salah satu tarian tradisional dari Jawa tengah yang terinsipirasi dari pesta para serdadu Belanda pada masa lalu. Namanya adalah Tari Dolalak.



Apakah Tari Dolalak itu ?
Tari Dolalak adalah tarian tradisional peninggalan pada jaman Belanda yang di mainkan oleh beberapa penari pria atau wanita dengan seragam prajurit. Tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional khas Purworejo, Jawa tengah. Nama dolalak diambil dari not “Do” dan “La” karena awalnya tarian ini hanya diiringi dengan alat musik dua nada.

Menurut sejarahnya, Tari Dolalak terinspirasi dari perilaku serdadu Belanda pada saat beristirahat di camp peristirahatan mereka. Pada saat beristirahat, para serdadu Belanda itu melakukan pesta dengan minum – minuman keras dan berdansa. Aktivitas tersebut lalu di tiru oleh orang pribumi dan terciptalah gerakan yang sederhana dan berulang – ulang. Lalu sekitar tahun 1940, Tari Dolalak di kembangkan sebagai misi keagamaan dan politik untuk memerangi pasukan Belanda. Tarian ini awalnya hanya di pentaskan pada acara tertentu seperti syukuran, sunatan, dan hajatan. Tari Dolalak biasanya di pentaskan pada malam hari semalam suntuk untuk memeriahkan acara. 

Seiring dengan perkembangan jaman, mulai banyak modifikasi dari Tari Dolalak ini agar lebih menarik dan agar telepas dari budaya Belanda yang masih merekat pada tarian ini untuk menciptakan ciri khas tersendiri. Pengembangan tersebut terlihat dari musik pengiring, lagu yang di bawakan, gerakan tari dan kostum yang digunakan. Dalam perkembangannya, Tari Dolalak mempunyai ragam sesuai dengan daerah asalnya, diantaranya seperti gaya kaligesingan, mlaranan, banyuuripan dan sejiwanan.

Dalam pertunjukannya, Tari Dolalak bisa dimainkan dengan berkelompok, berpasangan, dan tari tunggal. Gerakan dalam tarian ini merupakan gerak keprajuritan yang di dominasi dengan gerakan yang kompak dan dinamis. Yang menjadi ciri khas dari Tari Dolalak adalah gerakan “kirig“, yaitu gerakan bahu yang cepat pada saat tertentu. Gerakan dalam Tari Dolalak ini mempunyai istilah yang bermacam - macam. Pada gerakan kaki mempunyai istilah seperti adeg, tanjak, hayog, sered, mancad, jinjit, sepak dan lain – lain. pada gerakan tangan mempunyai istilah seperti ngruji, teweng, gregem, bapangan, wolak walik, tangkisan dan lain – lain. pada gerakan badan mempunyai istilah seperti ogek, entrag dan geblag. Pada gerakan leher mempunyai istilah seperti tolehan, lilingan dan coklekan. Dan pada gerakan bahu seperti kirig dan kedher.


Gambar : Pertunjukan Tari Dolalak
Pada pertunjukan tarian tunggal Dolalak biasanya di warnai dengan keadaan trance para penari, yaitu keadaan dimana penari mengalami kesurupan karena sudah larut dalam gerakan tari dan iringan musiknya. Keadaan trance tersebut sering menimbulkan tingkah lucu para penari dan membuat masyarakat tertarik dengan tontonan tersebut. Dalam pertunjukannya, Tari Dolalak juga di damping oleh dukun yang bertugas menyembuhkan penari yang kesurupan dan melakukan ritual lainnya. Dalam pertunjukan Tari Dolalak awalnya bisa di pentaskan selama berjam – jam. Namun dalam perkembangannya tarian tersebut di modifikasi dengan mengurangi durasinya, agar tidak terlalu banyak gerakan yang di ulang – ulang dan membuat gerakan tari yang disajikan menjadi padat dan bervariasi. 

Pada pertunjukannya, Tari Dolalak awalnya hanya di iringi dengan acapela saja. Namun seiring dengan perkembangannya, tarian ini juga di iringi dengan alat musik seperti kendang, terbangan, bedug, kecer, dan organ. Selain itu juga lagu yang di nyanyikan untuk mengiringi pertunjukan Tari Dolalak sangat beragam, diawali dengan lagu pembuka hingga lagu parikan atau pantun bahkan sampai lagu jenis pop, dangdut, dan campursari di kemas sesuai dengan gerakan para penari. Syair lagu yang di bawakan bertema tentang agama, sindiran sosial, kegembiraan, percintaan dan nasehat kehidupan.

Kostum yang di gunakan pada Tari Dolalak ini biasanya menggunakan baju lengan panjang dan celana pendek hitam dengan coraknya yang khas dengan warna keemasan pada bagian dada dan punggung. Pada bagian kepala biasanya menggunakan topi pet hitam dengan hiasan seperti bulu yang berwarna – warni. Dan tidak lupa pada bagian kaki menggunakan kaos kaki dan sampur pinggang yang di ikat di sebelah kanan saja. Kostum yang di gunakan dalam Tari Dolalak ini juga telah mengalami berbagai modifikasi. Celana pendek yang awalnya di atas lutut di modifikasi sampai bawah lutut. Selain itu juga ada modifikasi gaya muslim dengan menggunakan kerudung namun tetap menggunakan topi yang sama.

Gambar : Kostum yang telah di Modifikasi
Dalam perkembangannya, Tari Dolalak ini tidak lepas dari perhatian pemerintah kabupaten Purworejo dengan memperkenalkan Tari Dolalak ini di berbagai event yang ada. Selain itu tarian ini juga di jadikan mata pelajaran khusus bagi pendidikan dasar agar regenerasi yang ada tidak pernah melupakan tari balalak ini. Tari Dolalak tidak hanya terkenal di Purworejo dan Jawa tengah saja. Namun tarian ini juga sering mewarnai panggung pentas kesenian tingkat nasional. Tari Dolalak ini dapat kita temukan di berbagai acara seperti hajatan, pernikahan, dan syukuran di Purworejo, Jawa tengah.

Nah cukup sekian pengenalan tentang “Tari Dolalak Tarian Tradisional dari Purworejo, Jawa tengah”. Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kesenian tradisional di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Periodisasi sejarah tari

       Sejarah Seni Tari.       Pada dasarnya kesenian terbagi menjadi dua, yakni seni rupa dan seni pertunjukan. Seni tari merupakan cabang seni yang termasuk dalam kategori seni pertunjukan. Sebagai negeri yang kaya keragaman adat, budaya dan kesenian, Indonesia memiliki banyak ragam seni tari sebagai gambaran adat dan budaya masyarakatnya.                      Jaman Primitif       Jaman primitif merupakan sebutan untuk masa kehidupan masyarakat Indonesia pada jaman logam dan jaman batu yang mana pada saat itu kehidupan masyarakat di nusantara memiliki sistem kepercayaan animisme dan dinamisme. Karena itu pula tarian yang dikenal dan dilakukan oleh manusia pada jaman primitif identik dengan ritual sakral yang dilakukan dalam berbagai acara pemujaan "Soedarsono (dalam Nugraha, 2013:4) menyatakan bahwa pada orang-orang Mimika terdapat panggung yang disebut Mbi...